Mengenal Metode Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Dagang

Source: Images.squarespace-cdn
Anda pasti pernah berhubungan dengan toko peralatan tulis, toko sembako, dealer motor/mobil dan toko lainnya untuk memenuhi kebutuhan Anda sehari-hari.
Tetapi apakah Anda tahu bahwa semua itu merupakan beberapa contoh dari jenis entitas bisnis yang sering disebut Perusahaan Dagang? Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar tentang perusahaan dagang?
Perusahaan dagang adalah entitas yang dikelola oleh suatu organisasi yang kegiatan utamanya adalah membeli barang dari pemasok (supplier) dan menjual barang tersebut ke konsumen (consumer) tanpa menambah nilai barang tersebut.
Barang yang dibeli oleh perusahaan untuk dijual kembali dikenal dengan sebutan persediaan barang dagang (merchandise inventory). Barang tersebut dibeli, disimpan kemudian dijual kembali.
Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya yang bertajuk “Pentingnya Memiliki Pembukuan Dalam Memulai Bisnis Usaha Sederhana”, maka penting bagi perusahaan dagang untuk memiliki pembukuan serta laporan keuangan karena di dalamnya terdapat banyak aktivitas seperti pembelian, penjualan, perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) persediaan, biaya-biaya operasional, dan lainnya.
Karena perusahaan dagang memiliki persediaan, maka perusahaan harus menetapkan metode yang ingin digunakan oleh perusahaan untuk menghitung keluar-masuk persediaan.
Terdapat 2 (dua) metode yang dapat digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang dalam perusahaan, apa sajakah itu? Mari kita simak pembahasan berikut.
Metode Perpetual – Buku
Metode Perpetual adalah metode pencatatan dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar akan dicatat ke dalam pembukuan dengan nama akun persediaan barang dagang, tidak hanya itu Anda juga harus mencatat HPP (Harga Pokok Penjualan) persediaan ketika terjadi transaksi penjualan. Agar lebih jelas lagi mari simak jurnal-jurnal yang harus dibuat jika menggunakan metode perpetual.
1. Transaksi Pembelian Persediaan Barang Dagang Secara Tunai
Persediaan Barang Dagang | xxx | |
Kas | xxx |
2. Transaksi Pembelian Persediaan Barang Dagang Secara Kredit
Persediaan Barang Dagang | xxx | |
Hutang Dagang | xxx |
3. Transaksi Penjualan Secara Tunai
Kas | xxx | |
Penjualan Barang Dagang | xxx | |
Harga Pokok Penjualan | xxx | |
Persediaan Barang Dagang | xxx |
4. Transaksi Penjualan Secara Kredit
Piutang dagang | xxx | |
Penjualan Barang Dagang | xxx | |
Harga Pokok Penjualan | xxx | |
Persediaan Barang Dagang | xxx |
5. Transaksi Potongan Pembelian Secara Tunai
Kas | xxx | |
Persediaan Barang Dagang | xxx |
6. Transaksi Potongan Pembelian Secara Kredit
Hutang Dagang | xxx | |
Persediaan Barang Dagang | xxx |
7. Transaksi Retur Penjualan Secara Tunai
Retur Penjualan | xxx | |
Kas | xxx | |
Persediaan Barang Dagang | xxx | |
Harga Pokok Penjualan | xxx |
8. Transaksi Retur Penjualan Secara Kredit
Retur Penjualan | xxx | |
Piutang Dagang | xxx | |
Persediaan Barang Dagang | xxx | |
Harga Pokok Penjualan | xxx |
Metode Periodik – Fisik
Metode periodik adalah metode pencatatan dimana perhitungan harga pokok persediaan barang dagang dilakukan di akhir periode dengan cara melihat fisik persediaan di gudang persediaan (stock opname).
Metode periodik tidak mencatat pembelian barang persediaan ke dalam akun Persediaan barang dagang (merchandise inventory), tetapi dimasukkan ke dalam akun Pembelian.
Dan segala biaya-biaya yang terkait dengan persediaan tidak diakumulasikan ke dalam akun persediaan seperti yang dilakukan oleh metode perpetual, namun dikelompokkan berdasarkan jenis biayanya masing-masing. Untuk penjelasan lebih mendalam akan saya bahas melalui jurnal-jurnal berikut.
1. Transaksi Pembelian Persediaan Barang Dagang Secara Tunai
Pembelian | xxx | |
Kas | xxx |
2. Transaksi Pembelian Persediaan Barang Dagang Secara Kredit
Pembelian | xxx | |
Hutang Dagang | xxx |
3. Transaksi Penjualan Secara Tunai
Kas | xxx | |
Penjualan Barang Dagang | xxx |
4. Transaksi Penjualan Secara Kredit
Piutang Dagang | xxx | |
Penjualan Barang Dagang | xxx |
5. Transaksi Potongan Pembelian Secara Tunai
Kas | xxx | |
Potongan Pembelian | xxx |
6. Transaksi Potongan Pembelian Secara Kredit
Hutang Dagang | xxx | |
Potongan Pembelian | xxx |
7. Transaksi Retur Penjualan Secara Tunai
Kas | xxx | |
Retur Pembelian | xxx |
8. Transaksi Retur Penjualan Secara Kredit
Hutang Dagang | xxx | |
Retur Pembelian | xxx |
9. Penyesuaian di Akhir Periode untuk Nilai Persediaan
Harga Pokok Penjualan | xxx | |
Persediaan Barang Dagang | xxx |
Mengenal Metode Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Dagang, Sebuah Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kedua metode di atas memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kelebihan dari metode perpetual adalah perusahaan tidak perlu lagi melakukan stock opname di akhir periode, karena semua perhitungan nilai harga pokok persediaan sudah tercatat di kartu persediaan barang dagang perusahaan setiap ada transaksi. Namun hal tersebut juga bisa dibilang sebagai kekurangan, karena metode ini harus selalu mencatat harga pokok persediaan untuk setiap transaksi yang berkaitan dengan persediaan sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dalam pencatatannya jika dibandingkan dengan metode periodik.
Sementara, kelebihan dari metode periodik adalah lebih simpel pencatatannya karena perhitungan harga pokok persediaan hanya dilakukan di akhir periode.
Namun karena hal ini, perusahaan jadi tidak bisa melakukan pengendalian terhadap persediaan barang jika sewaktu-waktu dibutuhkan, karena ia harus menunggu data tersebut sampai akhir periode.
Oleh Grace Zevanya
Artikel kami lainnya yang layak Anda baca seperti:
Pentingnya Memiliki Pembukuan Dalam Memulai Bisnis Usaha Sederhana
Comments (2)