Sambil mengaduk kopi susu kekinian disebuah warung kopi di Bogor, saya melihat kedalam sistem ERP yang kantor saya miliki.
Rasa kopi yang tidak terlalu pahit dengan campuran susu dan gula aren membuat sore yang mendung itu membuat pikiran saya jadi lebih mudah mencerna informasi keuangan yang saya baca.
Lalu teman saya datang dan saya pun akhirnya menutup notebook saya dan memulai diskusi sore itu.
Singkat cerita, meeting persiapan kerjasama kita ditahun 2020 sudah selesai dan kita diskusi-diskusi seputar bisnisnya.
Saya pun bercerita tentang bagaimana saya dan tim sedang merencanakan untuk membuat perencanaan keuangan ditahun depan, untuk mencapai target kantor dan tentunya target pribadi masing-masing dari kita.
Menarik? Tentunya dong.
Ok, saya share sedikit ya informasinya seperti apa.
Forecast Keuangan Bisnis
Perencanaan keuangan bisnis menurut saya salah satu hal yang krusial dalam hal atau checklist bagi manajemen.
Arah perusahaan yang ditetapkan oleh manajemen harus bisa dituliskan dalam angka-angka tersebut. Strategi berikutnya pun menurut saya juga bisa ditentukan lho.
Misalkan ya. Ambil contoh bisnis kopi kekinian yang sedang menjamur belakangan ini.
Anggaplah saya mempunyai bisnis ini sebagai salah satu lini bisnis saya.
Pada tahun 2019, sales kita mencapai 4 Milyar pertahun dimana kalau harga satuan kopi yang terjual adalah 20ribu, berarti kami bisa mencapai penjualan rata2 per hari mencapai 556 cup nya.
Nah, ternyata, saya sebagai manajemen, ingin membuat double sales yang kita miliki ditahun ini ditahun depan, 2020.
Strategi apa yang akan kita lakukan? Ada ide?
Ya, paling mungkin kita lakukan adalah kita membuka outlet baru bukan?
Jadi maka muncullah kebutuhan biaya atau investasi peralatan, tim, dan seluruh variabel yang dibutuhkan seperti biji kopi, susu, aren dan lain-lain.
Kok saya jadi pengen minum kopi kekinian ya? He3, ok lanjut ya.
Tertarik Diskusi Lebih Lanjut?
Gimana-gimana? Sudah terbayang belum untuk perencanaan keuangan bisnis kedepannya?
So, kalau Anda tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut tentang perencanaan bisnis secara keuangan kedepan, rekan-rekan sekalian bisa menghubungi tim saya, mba Ulfa dinomor whatsapp berikut: 0815 8690 2499
Lebih seru lagi kalau kita sudah punya data sebelumnya sehingga kami bisa membuat forecasting yang lebih akurat dan berdasarkan data tentunya.
By the way, jangan lupa mampir ke artikel-artikel yang lainnya ya. Jadi Anda bisa sekalian belajar tentang topik-topik dibawah ini.
Jika Anda sudah membaca blog saya sebelumnya, Anda pasti mengetahui peran penting dari laporan keuangan bagi usaha Anda. Apakah laporan keuangan bisa langsung jadi begitu saja? Tentunya tidak, untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan, Anda harus melewati proses pembukuan yang salah satunya adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi pada usaha Anda selama periode berjalan. Namun, sesuatu memang terkadang tidak selalu berjalan sesuai dengan yang kita harapkan, pasti selalu muncul permasalahan, salah satunya adalah permasalahan dalam pembukuan.
Permasalahan ini penting, mengapa? Karena jika sudah salah dalam melakukan pembukuan, maka kualitas laporan keuangan yang Anda hasilkan nantinya tidak dapat diandalkan oleh para pengguna laporan keuangan. Saat Anda menghadapi permasalahan dalam pembukuan, Anda tidak boleh panik, stres apalagi putus asa. Saya akan bantu dengan 5 tips mengatasi permasalahan pembukuan usaha yang akan atau sedang Anda hadapi.
Tips Pertama: Cari Tahu Titik Permasalahan
Saat perusahaan Anda mengalami permasalahan, apapun itu permasalahannya, Anda wajib mengetahui terlebih dahulu dimana titik permasalahan tersebut. Apa yang akan terjadi jika Anda sendiri tidak mengetahui apa titik permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan Anda? Yang ada permasalahan Anda bukan selesai tapi menjadi semakin besar karena Anda tidak mengenali permasalahan tersebut. Begitu juga dengan permasalahan yang terjadi pada pembukuan Anda. Cari tahu titik permasalahan yang terjadi pada pembukuan Anda, karena jika Anda sudah mengetahui titik permasalahannya, hal tersebut akan memudahkan Anda menyusun perencanaan untuk memperbaiki atau menyelesaikan masalah dengan tepat dan akurat.
Ada banyak penyebab terjadinya permasalahan pada pembukuan Anda, diantaranya karena kesalahan dalam menginput transaksi, lupa melakukan rekonsiliasi, penghitungan pajak, bunga, depresiasi dan lainnya. Agar lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan pembukuan, setelah Anda menganalisis dan menemukan permasalahannya, sebaiknya Anda jadikan satu didalam sebuah daftar permasalahan pembukuan, agar Anda dapat lebih teratur dalam menyelesaikan permasalahan pembukuan Anda.
Tips Kedua:
Ketahui Siapa saja yang Terlibat
Setelah mengetahui dimana titik permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan Anda, dari sana Anda dapat memulai untuk mencari tahu siapa saja yang terlibat didalamnya. Untuk apa mencari tahu siapa saja yang terlibat? Pastinya supaya Anda dapat meminta penjelasan kepada pihak terkait tentang permasalahan pembukuan yang sedang terjadi pada perusahaan Anda. Dari penjelasan yang diberikan oleh pihak terkait Anda dapat melakukan komparasi serta verifikasi antara penjelasan yang diberikan oleh pihak terkait dengan permasalahan yang terjadi, dari sana Anda akan lebih mudah untuk mengambil keputusan apa yang tepat dan bijak untuk diambil.
Tips Ketiga: Lakukan Rekonsiliasi Bank
Seperti yang sudah disebutkan di tips pertama, terkadang permasalahan terjadi karena perusahaan lupa melakukan rekonsiliasi bank. Anda tahu kan apa itu rekonsiliasi bank? Rekonsiliasi bank adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk membandingkan jumlah saldo kas di Bank dengan catatan kas perusahaan, biasanya dilakukan secara rutin dan pihak bank memberikan laporan kas yang berisi arus kas masuk-keluar milik perusahaan yang disimpan di bank. Mengapa penting melakukan rekonsiliasi bank? Karena dengan rekonsiliasi, Anda dapat mengetahui posisi dan status kas Anda di bank, serta dapat mengetahui dengan lebih mudah apakah letak kesalahan pembukuan Anda terletak pada ketidaksesuaian pencatatan kas antara bank dan perusahaan atau tidak.
Tips Keempat: Bicarakan dengan Akuntan Publik Bersertifikat / Ahli Pembukuan
Selanjutnya, setelah Anda menemukan titik permasalahan pada pembukuan Anda, sebaiknya Anda mengkomunikasikannya kepada orang yang Anda percayakan ahli dibidang pembukuan, seperti konsultan pembukuan perusahaan Anda yang telah Anda sewa jasanya atau Akuntan Publik Bersertifikat. Anda dapat meminta pendapat serta bertukar pikiran untuk mendapatkan solusi terbaik bagi permasalahan yang sedang perusahaan Anda hadapi. Mengapa harus ke orang yang ahli pembukuan? Karena biasanya mereka sudah sering berhadapan dengan beragam permasalahan di lingkar pembukuan, sehingga mereka akan berbicara melalui pengalamannya dan menghasilkan keputusan yang profesional dan akan dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan Anda.
Tips Kelima: Manfaatkan Teknologi Software Akuntansi
Berada di revolusi industri 4.0, teknologi semakin maju, dengan adanya Internet of Things semua sudah mengandalkan cloud computing. Tidak sedikit perusahaan yang telah menggunakan software akuntansi berbasis cloud untuk pembukuan perusahaannya. Mengapa? Dengan menggunakan software akuntansi berbasis cloud, pencatatan akan lebih mudah, dan kecil kemungkinan terjadinya kesalahan, kecuali jika kesalahan tersebut dibuat oleh pengguna software akuntansi. Dengan menggunakan software akuntansi berbasis cloud, Anda akan mendapatkan pembukuan dengan akurasi yang tinggi karena data yang disajikan ialah real time. Walaupun masih terdapat kemungkinan adanya kesalahan, namun Anda dapat meminimalisir permasalahan pembukuan tersebut dengan pencatatan menggunakan software akuntansi tersebut.
Demikian lima tips bagi anda untuk mengatasi permasalahan pembukuan usaha anda. Semoga blog ini dapat berguna untuk membantu anda dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Ada Apa dengan Jurnal Pembalik (Reversing Entries) ?
Anda pasti pernah mendengar kata-kata jurnal pembalik atau mungkin ini kali pertama Anda mendengarnya? Jurnal pembalik adalah pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara membalik jurnal penyesuaian. Sebenarnya perusahaan tidak diwajibkan untuk membuat jurnal pembalik dalam pembukuannya, tergantung kebijakan perusahaan. Jurnal pembalik biasanya dibuat pada awal periode, hal ini dilakukan untuk mencegah pencatatan ganda (double recording) pada akun-akun rill yang muncul dalam jurnal penyesuaian.
Namun dengan membuat jurnal pembalik Anda akan menerima banyak keuntungan. Apa saja? Berikut akan dijelaskan.
Mengeliminasi risiko kekeliruan yang mungkin saja akan terjadi, terutama yang berhubungan dengan transaksi akrual perusahaan mengenai sistem pengakuan terhadap beban dan pendapatan
Memudahkan pencatatan, terutama pada akun-akun baru yang muncul pada saat melakukan jurnal penyesuaian
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan menjadi lebih sederhana khususnya untuk perusahaan yang memiliki banyak jenis transaksi sehingga memerlukan banyak jurnal
Contoh penerapan jurnal pembalik di perusahaan jasa pada kondisi:
1. Beban Yang Belum Dibayar
PT ALIBI memiliki 25 karyawan tetap dan 20 karyawan
tidak tetap. Untuk karyawan tetap, gajinya dibayarkan setiap akhir bulan
sementara untuk karyawan tidak tetap, gaji dibayarkan setiap tanggal 5 setelah
satu bulan bekerja. Gaji untuk karyawan tetap sebesar Rp4.000.000,00/bulan
sementara untuk karyawan tidak tetap Rp3.600.000,00/bulan.
Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2019 adalah
Beban Gaji Karyawan Tetap
Rp100.000.000
Beban Gaji Karyawan Tidak Tetap
Rp72.000.000
Hutang Gaji
Rp172.000.000
Jurnal pembalik pada tanggal 1 Januari 2020 adalah
Hutang Gaji
Rp172.000.000
Beban Gaji Karyawan Tetap
Rp100.000.000
Beban Gaji Karyawan Tidak Tetap
Rp72.000.000
Jurnal pada saat melakukan pembayaran adalah
Beban Gaji Karyawan Tetap
Rp100.000.000
Beban Gaji Karyawan Tidak Tetap
Rp72.000.000
Hutang Gaji
Rp172.000.000
2. Beban Dibayar Dimuka
Pada 1 Desember 2019 PT ALIBI membayar biaya listrik untuk 1 (satu) tahun mendatang secara tunai sebesar Rp1.200.000,00. Perusahaan mencatat transaksi tersebut ke dalam akun beban listrik. Namun seharusnya perusahaan mencatatnya ke dalam listrik dibayar dimuka, karena perusahaan belum memakai beban itu selama satu tahun (masa manfaat). Maka diperlukan jurnal pembalik untuk mengubah beban listrik menjadi aset (listrik dibayar dimuka).
Jurnal pada saat transaksi terjadi adalah
Beban Listrik
Rp1.200.000
Kas
Rp1.200.000
Jurnal pada saat penyesuaian 31 Desember 2019
Listrik Dibayar Dimuka
Rp1.100.000
Beban Listrik
Rp1.100.000
Jurnal pembalik yang dilakukan perusahaan pada 1 Januari 2020
Beban Listrik
Rp1.100.000
Listrik Dibayar Dimuka
Rp1.100.000
3. Pendapatan Diterima Dimuka
Pada 1 Januari 2018 PT ALIBI mencatat pendapatan atas jasa make-up yang belum diberikan ke pelanggan ke dalam akun pendapatan jasa make-up. Atas jasa yang belum diberikannya tersebut, perusahaan menerima uang sebesar Rp2.100.000,00. Seharusnya perusahaan mencatat pendapatan tersebut ke dalam akun pendapatan jasa diterima dimuka, maka dari itu perusahaan membuat jurnal pembalik guna memindahkan akun pendapatan ke akun jasa make-up diterima dimuka.
Jurnal pada saat transaksi terjadi adalah
Kas
Rp2.100.000
Pendapatan Jasa Make-up
Rp2.100.000
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dilakukan oleh PT ALIBI adalah
Pendapatan Jasa Make-up
Rp1.100.000
Jasa Make-up Diterima Dimuka
Rp1.100.000
Jurnal pembalik atas transaksi adalah
Jasa Make-up Diterima Dimuka
Rp1.100.000
Pendapatan Jasa Make-up
Rp1.100.000
4. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Setiap 6 (enam) bulan PT ALIBI menerima uang bunga dari bank sebesar Rp140.000,00/bulan.
Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat oleh PT ALIBI pada tanggal 31 Desember 2019 adalah
Piutang Bunga
Rp840.000
Pendapatan Bunga
Rp840.000
Jurnal pembalik yang dibuat oleh perusahaan pada tanggal 1 Januari 2020 adalah
Pendapatan Bunga
Rp140.000
Piutang Bunga
Rp140.000
Pencatatan yang harus dilakukan perusahaan adalah
Kas
Rp840.000
Piutang Bunga
Rp840.000
Demikian cerita dari jurnal pembalik. Jadi pada intinya jurnal pembalik bersifat opsional. Setiap perusahaan memiliki pandangannya masing-masing. Ada yang menganggap bahwa membuat jurnal pembalik itu adalah hal yang harus dilakukan, namun ada juga yang tidak terlalu mengutamakan pembuatan jurnal pembalik. Tergantung pada SOP Anda. Setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Sama halnya dengan pembuatan jurnal pembalik ini, ada kekurangan namun ada juga kelebihannya. Kelebihannya tadi sudah dibahas diawal, salah satunya adalah untuk menjaga konsistensi perusahaan dalam melakukan pembukuannya untuk memulai periode baru, kalau kekurangannya adalah Anda harus menyediakan waktu Anda untuk membuat jurnal pembalik tersebut dengan menelaah ke jurnal penyesuaian lagi.
Semakin kesini dunia bisnis semakin populer. Banyak orang yang mengandalkan dunia bisnis untuk menjemput rezekinya. Baik dimulai dengan bisnis yang bermodal kecil maupun bisnis dengan modal besar.
Mungkin hal ini dipengaruhi oleh keterbatasan lapangan pekerjaan yang terjadi. Namun, karena hal tersebut orang-orang menjadi tertantang dalam menjemput rezekinya, tetapi hal ini juga membuat orang-orang menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memperjuangkan kondisi keuangannya yaitu dengan membangun usaha sendiri.
Untuk bertahan di dunia bisnis, semangat juang saja tidak cukup, Anda harus mempunyai pengetahuan tentang dunia bisnis yang dimasuki. Apa saja hal yang paling mempengaruhi keberhasilan bisnis sekarang ini?
Hal Pertama: Pengetahuan akan Bisnis Sendiri
Hal utama yang harus Anda miliki adalah mengenal ranah bisnis yang akan Anda masuki. Jangan memulai sesuatu yang tidak Anda ketahui. Selama ini mungkin kebanyakan orang menganggap bahwa uang adalah modal utama dalam berbisnis, namun nyatanya uang bukanlah satu-satunya modal utama dalam berbisnis, melainkan pengetahuan akan bisnis Anda sendiri. Mengapa?
Karena jika Anda sendiri tidak mengetahui secara matang seperti apa bisnis yang akan Anda jalani, maka nantinya Anda akan kesulitan dalam mengendalikan persoalan-persoalan yang datang. Oleh karena itu, Anda harus mengenal bisnis Anda dengan baik terlebih dahulu, dapat dimulai dari pengetahuan akan produk yang akan Anda jual, mengenal pesaing bisnis Anda, nilai lebih apa yang akan Anda tawarkan agar unggul dari pesaing lainnya (diferensiasi), mengetahui peluang bisnis Anda, tujuan bisnis, dan banyak hal lainnya.
Hal Kedua: Perencanaan Bisnis
Setelah mengetahui secara tepat seperti apa ranah bisnis yang akan Anda jalani serta risiko-risiko apa saja yang akan dihadapi, buatlah perencanaan bisnis Anda. Perencanaan bisnis merupakan hal utama untuk mendukung keberhasilan bisnis anda. Tanpa perencanaan bisnis yang jelas, maka akan sulit dalam menentukan arah mana yang harus ditempuh oleh bisnis Anda.
Namun membuat perencanaan bisnis tidak semudah yang Anda bayangkan, dalam membuat perencanaan bisnis, Anda harus merincikan informasi bisnis Anda, visi, misi serta target yang ingin dicapai oleh bisnis Anda, baik target jangka pendek maupun panjang, strategi untuk mencapai target tersebut, menjabarkan alur produksi Anda, melakukan analisis terhadap tren pasar yang sedang meningkat, kemungkinan risiko yang akan terjadi, pengendalian yang dilakukan jika risiko tersebut terjadi, analisis laporan keuangan serta ekspansi bisnis.
Hal Ketiga: Pemasaran yang Berorientasi pada Pelanggan
Pemasaran yang berorientasi pada pelanggan merupakan pemasaran yang dilakukan oleh pelaku bisnis mengenai produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Pada pemasaran ini, pelanggan merupakan titik awal dari strategi pemasaran. Anda harus melakukan analisis terhadap produk apa yang sedang dan akan dibutuhkan oleh pelanggan. Jika sudah mengetahuinya, maka Anda dapat menciptakan produk tersebut lalu menetapkan harga yang terjangkau namun tetap memberikan keuntungan bagi usaha.
Strategi pemasaran adalah program kerja jangka panjang yang juga akan menentukan keberhasilan usaha, maka dari itu usahakan strategi pemasaran yang Anda rancang tidak membosankan, menarik dan sesuai dengan konsep pemasaran yang diterapkan oleh Anda yang didasarkan atas hasil analisis sebelumnya, sehingga target pasar Anda dapat tercapai.
Hal Keempat: Manajemen Laba
Banyak pelaku bisnis yang bermain di manajemen laba untuk mendapatkan keuntungan yang lebih lagi. Apa itu manajemen laba? Manajemen laba adalah suatu cara yang dilakukan oleh manajer suatu organisasi bisnis atau perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu terkait proses pelaporan keuangan untuk pihak eksternal, yang dimaksud dengan tujuan tertentu adalah mendapatkan laba. Manajemen laba juga bisa disebut kegiatan memodifikasi laporan keuangan agar mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil laporan keuangan tersebut.
Seperti contohnya, manajemen laba terhadap kepentingan pemerintah, maka biasanya perusahaan atau organisasi bisnis akan meminimalisasi laba perusahaannya, agar pengenaan pajak terhadap perusahaan tidak tinggi. Mengapa manajemen laba penting untuk keberhasilan bisnis? Karena dengan manajemen laba, Anda juga dapat menarik minat para calon investor untuk berinvestasi di perusahaan atau organisasi bisnis Anda. Jika Anda sudah memiliki banyak investor, maka relasi yang Anda miliki juga akan semakin luas, sehingga kesempatan perusahaan untuk ekspansi juga akan semakin terbuka lebar,
Hal Kelima: Inovasi serta
Kreativitas yang Tinggi
Banyak pelaku bisnis yang usahanya stagnan ditengah jalan dan berakhir bangkrut karena tidak adanya kreasi dan inovasi terhadap produk yang ditawarkannya. Maka dari itu, Anda harus aktif mencari tahu perkembangan tren produk yang dijual kompetitor, selera konsumen, serta menganalisis perilaku konsumen. Konsumen memiliki sifat dinamis, hal tersebut merupakan tantangan yang wajib dihadapi oleh pelaku bisnis, karena perilaku konsumen terpengaruh oleh pengetahuan, kepribadian, motivasi, dan perkembangan lingkungannya. Namun, tidak semua konsumen akan cocok dengan inovasi yang dibuat oleh Anda. Maka dari itu sebaiknya pelaku bisnis melakukan inovasi secara berkala.
Mengapa inovasi dan kreativitas penting untuk mendukung keberhasilan usaha? Bayangkan saja jika Anda memiliki usaha, dan produk Anda itu itu saja, tidak berkembang. Untuk tahap awal mungkin Anda akan ada banyak minat dari konsumen, mendapatkan laba tinggi, karena produk Anda adalah produk baru dan masih sesuai dengan tren masa itu. Namun, untuk hari-hari kemudian, seiring dengan munculnya pesaing baru dengan produk yang lebih keren maka produk Anda akan mati dan terkubur oleh produk pesaing baru, karena Anda tidak melakukan inovasi baru pada produk Anda untuk menarik konsumen,
5 Hal Utama untuk Mendukung Keberhasilan Bisnis, Sebuah Kesimpulan
Berdasarkan dari lima poin diatas, maka dapat disimpulkan bahwa membangun usaha tidak boleh hanya mengandalkan keberanian dan modal financial saja, tapi Anda juga harus memiliki pengetahuan terhadap lingkungan baru yang akan anda masuki. Selain memiliki pengetahuan, Anda juga harus menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, serta konsisten dan komitmen menekuni usaha yang anda jalankan, jangan hanya semangat di awal saja. Dan hal yang tidak kalah pentingnya adalah koneksi. Untuk mendukung keberhasilan bisnis Anda, pastinya Anda tidak bisa berkembang sendiri, Anda akan membutuhkan banyak bantuan dari orang lain, maka dari itu cara berkomunikasi yang baik juga dibutuhkan disini.
Mengenal Metode Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Dagang
Anda pasti pernah berhubungan dengan toko peralatan tulis, toko sembako, dealer motor/mobil dan toko lainnya untuk memenuhi kebutuhan Anda sehari-hari.
Tetapi apakah Anda tahu bahwa semua itu merupakan beberapa contoh dari jenis entitas bisnis yang sering disebut Perusahaan Dagang? Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar tentang perusahaan dagang?
Perusahaan dagang adalah entitas yang dikelola oleh suatu organisasi yang kegiatan utamanya adalah membeli barang dari pemasok (supplier) dan menjual barang tersebut ke konsumen (consumer) tanpa menambah nilai barang tersebut.
Barang yang dibeli oleh perusahaan untuk dijual kembali dikenal dengan sebutan persediaan barang dagang (merchandise inventory). Barang tersebut dibeli, disimpan kemudian dijual kembali.
Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya yang bertajuk “Pentingnya Memiliki Pembukuan Dalam Memulai Bisnis Usaha Sederhana”, maka penting bagi perusahaan dagang untuk memiliki pembukuan serta laporan keuangan karena di dalamnya terdapat banyak aktivitas seperti pembelian, penjualan, perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) persediaan, biaya-biaya operasional, dan lainnya.
Karena perusahaan dagang memiliki persediaan, maka perusahaan harus menetapkan metode yang ingin digunakan oleh perusahaan untuk menghitung keluar-masuk persediaan.
Terdapat 2 (dua) metode yang dapat digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang dalam perusahaan, apa sajakah itu? Mari kita simak pembahasan berikut.
Metode Perpetual – Buku
Metode Perpetual adalah metode pencatatan dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar akan dicatat ke dalam pembukuan dengan nama akun persediaan barang dagang, tidak hanya itu Anda juga harus mencatat HPP (Harga Pokok Penjualan) persediaan ketika terjadi transaksi penjualan. Agar lebih jelas lagi mari simak jurnal-jurnal yang harus dibuat jika menggunakan metode perpetual.
1. Transaksi Pembelian Persediaan Barang Dagang Secara Tunai
Persediaan Barang Dagang
xxx
Kas
xxx
2. Transaksi Pembelian Persediaan Barang Dagang Secara Kredit
Persediaan Barang Dagang
xxx
Hutang Dagang
xxx
3. Transaksi Penjualan Secara Tunai
Kas
xxx
Penjualan Barang
Dagang
xxx
Harga Pokok Penjualan
xxx
Persediaan
Barang Dagang
xxx
4. Transaksi Penjualan Secara Kredit
Piutang dagang
xxx
Penjualan Barang Dagang
xxx
Harga Pokok Penjualan
xxx
Persediaan
Barang Dagang
xxx
5. Transaksi Potongan Pembelian Secara Tunai
Kas
xxx
Persediaan Barang
Dagang
xxx
6. Transaksi Potongan Pembelian Secara Kredit
Hutang Dagang
xxx
Persediaan Barang
Dagang
xxx
7. Transaksi Retur Penjualan Secara Tunai
Retur Penjualan
xxx
Kas
xxx
Persediaan Barang Dagang
xxx
Harga
Pokok Penjualan
xxx
8. Transaksi Retur Penjualan Secara Kredit
Retur Penjualan
xxx
Piutang Dagang
xxx
Persediaan Barang Dagang
xxx
Harga
Pokok Penjualan
xxx
Metode Periodik – Fisik
Metode periodik adalah metode pencatatan dimana perhitungan harga pokok persediaan barang dagang dilakukan di akhir periode dengan cara melihat fisik persediaan di gudang persediaan (stock opname).
Metode periodik tidak mencatat pembelian barang persediaan ke dalam akun Persediaan barang dagang (merchandise inventory), tetapi dimasukkan ke dalam akun Pembelian.
Dan segala biaya-biaya yang terkait dengan persediaan tidak diakumulasikan ke dalam akun persediaan seperti yang dilakukan oleh metode perpetual, namun dikelompokkan berdasarkan jenis biayanya masing-masing. Untuk penjelasan lebih mendalam akan saya bahas melalui jurnal-jurnal berikut.
1. Transaksi Pembelian Persediaan Barang Dagang Secara Tunai
Pembelian
xxx
Kas
xxx
2. Transaksi Pembelian Persediaan Barang Dagang Secara Kredit
Pembelian
xxx
Hutang Dagang
xxx
3. Transaksi Penjualan Secara Tunai
Kas
xxx
Penjualan Barang
Dagang
xxx
4. Transaksi Penjualan Secara Kredit
Piutang Dagang
xxx
Penjualan Barang
Dagang
xxx
5. Transaksi Potongan Pembelian Secara Tunai
Kas
xxx
Potongan Pembelian
xxx
6. Transaksi Potongan Pembelian Secara Kredit
Hutang Dagang
xxx
Potongan Pembelian
xxx
7. Transaksi Retur Penjualan Secara Tunai
Kas
xxx
Retur Pembelian
xxx
8. Transaksi Retur Penjualan Secara Kredit
Hutang Dagang
xxx
Retur Pembelian
xxx
9. Penyesuaian di Akhir Periode untuk Nilai Persediaan
Harga Pokok Penjualan
xxx
Persediaan Barang
Dagang
xxx
Mengenal Metode Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Dagang, Sebuah Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kedua metode di atas memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kelebihan dari metode perpetual adalah perusahaan tidak perlu lagi melakukan stock opname di akhir periode, karena semua perhitungan nilai harga pokok persediaan sudah tercatat di kartu persediaan barang dagang perusahaan setiap ada transaksi. Namun hal tersebut juga bisa dibilang sebagai kekurangan, karena metode ini harus selalu mencatat harga pokok persediaan untuk setiap transaksi yang berkaitan dengan persediaan sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dalam pencatatannya jika dibandingkan dengan metode periodik.
Sementara, kelebihan dari metode periodik adalah lebih simpel pencatatannya karena perhitungan harga pokok persediaan hanya dilakukan di akhir periode.
Namun karena hal ini, perusahaan jadi tidak bisa melakukan pengendalian terhadap persediaan barang jika sewaktu-waktu dibutuhkan, karena ia harus menunggu data tersebut sampai akhir periode.
Pentingnya Memiliki Pembukuan Dalam Memulai Bisnis Usaha Sederhana
Para pengusaha baru, dalam memulai bisnisnya seringkali hanya memikirkan strategi usaha yang terbaik bagi bisnisnya, lalu mengabaikan hal-hal kecil yang salah satunya adalah pembukuan.
Padahal pembukuan itu sangat penting, khususnya untuk segala kegiatan yang di dalamnya terdapat pengeluaran dan pemasukan kas.
Kenapa bisa menjadi sangat penting? Berikut beberapa alasan mengapa pembukuan sangat penting untuk memulai bisnis usaha termasuk usaha sederhana.
Namun sebelum masuk ke alasan pentingnya pembukuan, mari ketahui terlebih dahulu tentang apa itu pembukuan.
Pembukuan vs
Akuntansi
Pembukuan merupakan kegiatan pencatatan yang bersifat teratur yang didalamnya terdapat data serta informasi mengenai posisi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya.
Apa bedanya pembukuan dan akuntansi? Pembukuan ada di dalam proses akuntansi. Yang membedakan adalah pembukuan tidak menghasilkan suatu laporan khusus untuk pihak eksternal perusahaan sedangkan hasil dari proses akuntansi adalah laporan keuangan.
Alasan Pertama:
Menghindari Campur Aduk Uang Pribadi dan Uang Usaha
Pemisahan antara uang pribadi dan uang hasil usaha sangat penting dalam menjalankan usaha, namun nyatanya banyak pengusaha yang mengabaikan pemisahan antara uang milik pribadi dan uang hasil usaha.
Hal ini menyebabkan pengusaha mencampur adukan pengeluaran dan pemasukannya ke dalam satu tempat atau rekening bank, lalu menggunakannya untuk keperluan sehari-hari.
Oleh karena itu, pembukuan disini dibutuhkan untuk memisahkan dana berdasarkan akunnya masing-masing, antara akun modal dan akun laba usaha.
Berdasarkan hasil riset, banyak pengusaha yang mengeluh, salah satunya: saldo rekening berstatus negatif padahal usahanya mulai berkembang. Setelah diinvestigasi lebih jauh, ternyata pengusaha tersebut hanya memiliki satu rekening dan rekening tersebut digunakan untuk pribadi dan bisnis.
Karena pengusaha tidak membuat pembukuan dalam menjalankan usahanya, maka sulit bagi pengusaha untuk mengetahui aliran/sumber kas operasional usahanya. Inilah salah satu hal yang akan terjadi apabila pengusaha tidak memiliki pembukuan untuk usahanya.
Alasan Kedua: Menilai
Kinerja Usaha
Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai efisiensi dan efektivitas operasional usaha suatu organisasi.
Dalam menilai kinerja usaha suatu organisasi dibutuhkan minimal catatan transaksi keluar-masuk usaha organisasi yang dikemas dalam satu laporan pembukuan.
Dari pembukuan, akan terlihat semua data dan informasi terkait pergerakan pendapatan dan pengeluaran organisasi yang dicatat dengan akurat, lengkap dan transparan.
Dengan demikian, laporan pembukuan ini dapat dijadikan sebagai dasar penilaian kinerja usaha yang valid bagi suatu organisasi. Bayangkan jika suatu usaha tidak memiliki pembukuan, atas dasar apa ia menilai kinerja usahanya?
Mengandalkan besar nominal laba yang didapat? Itu saja belum cukup. Mengapa? Tanpa adanya pembukuan maka nominal laba yang tertera belum bisa dibilang valid, karena belum tentu laba tersebut sudah dikurangi dengan semua kewajiban yang harus dibayar.
Atau bisa dikatakan bahwa laba tanpa pembukuan adalah laba kotor. Maka dari itu pembukuan sangat penting dimiliki oleh suatu usaha, agar dapat dijadikan dasar untuk pembuatan laporan keuangan usaha suatu organisasi.
Alasan Ketiga:
Pengendalian Terhadap Biaya Dalam Menjalankan Bisnis
Setiap usaha pasti memiliki biaya operasional untuk mendukung kelancaran usaha. Biaya operasional tidak hanya ada satu ataupun dua akun, melainkan banyak.
Pengusaha mungkin saja dapat menghafal nama-nama akun biaya operasional usahanya, tetapi belum tentu bisa menghafal nominal dari masing-masing akun biaya operasional.
Itulah alasan mengapa pengusaha membutuhkan pembukuan, yaitu agar pengusaha dapat melakukan pengendalian terhadap biaya-biaya operasional yang terjadi dalam usahanya.
Pembukuan juga dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan pengendalian terhadap biaya-biaya operasional baik yang nominalnya cukup besar maupun biaya yang kira-kira dapat dihilangkan dari usaha tersebut.
Alasan Keempat: Meminimalisir Risiko Kehilangan Aset
Banyak cara untuk meminimalisir risiko kehilangan aset, salah satu cara paling efektif untuk meminimalisir risiko kehilangan aset adalah dengan membuat pembukuan usaha.
Dengan adanya pembukuan, maka semua aset yang dimiliki oleh pengusaha dicatat dengan semestinya dan harus sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Dalam hal ini pembukuan sangat penting untuk membantu pengusaha dalam menilai berapa aset yang dimiliki oleh pengusaha, kemana perginya aset-aset yang dimiliki oleh pengusaha, dan darimana aset tersebut didapatkan.
Semuanya tercatat di dalam pembukuan usaha yang dibuat oleh organisasi tersebut.
Pentingnya Memiliki Pembukuan Dalam Memulai Bisnis Usaha Sederhana, Sebuah Kesimpulan
Demikian gambaran serta penjelasan mengenai pentingnya memiliki pembukuan dalam memulai bisnis usaha sederhana.
Dengan pembukuan semua aktifitas suatu organisasi dalam menjalankan usahanya akan menjadi lebih terkendali, banyak manfaat yang akan didapatkan jika suatu organisasi memiliki pembukuan dalam menjalankan usahanya, seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Namun perlu diperhatikan bagian otorisasi pembuatan pembukuan tersebut, untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh pihak internal terhadap pembukuan tersebut, sehingga pembukuan tersebut dapat diandalkan dalam menjalankan usaha sederhana.
Bisnis sekarang ini sudah sangat cepat berkembang.
Jauh berbeda dengan bisnis 5 sampai 10 tahun yang lalu.
Apa yang membedakannya?
Kalau menurut saya,
Bisnis mengikuti kebutuhan pasar
Mungkin dijaman dahulu, bisnis mengikuti kebutuhan dasar saja.
Seperti contohnya:
Masih ingat istilah, sandang, pangan dan papan?
Ya, jaman dimana kebutuhan masih fokus ke 3 hal pokok.
Makanan, pakaian dan perumahan.
Jenis bisnis yang tidak akan lesu.
Bagaimana tidak, semua manusia membutuhkannya.
Namun sekarang, karena persaingan dan kebutuhan penggunanya mulai bertambah, bisa jadi bergeser kebutuhan tersebut.
Contohnya:
Untuk pakaian, yang dulu mungkin kebutuhan hanya sebatas yang berharga terjangkau, sekarang mulai ke harga yang menengah dengan model yang update.
Bisa dilihat contoh brand seperti Uniqlo, H&M dan masih banyak lainnya yang menjamur dipusat perbelanjaan.
Bagaimana dengan makanan.
Yang mungkin dahulu terbatas ke makanan untuk mengenyangkan perut saja, sekarang usaha kuliner berganti ke experience based.
Melihatnya dari mana?
Mudah, setiap ada tempat makanan baru, pasti banyak foto-foto tentang makanan atau mungkin lokasinya apabila unik dan menarik perhatian.
Bacaan menarik lainnya tentang bisnis dan pembukuan usaha: Jasa Pembukuan
Lalu apa hubungannya dengan Jasa akuntansi ya?
Ok mari kita bahas bersama ya.
Jasa Akuntansi
Akuntansi, seperti yang biasa orang pahami adalah suatu keilmuan untuk mencatat dan membukukan transaksi sehingga didapatkan laporan keuangan bagi bisnis.
Bisnis-bisnis yang saya ceritakan tadi, berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar atau pengguna.
Bagaimana dengan jasanya sendiri?
Menurut saya, jasa yang terkait dengan kegiatan akuntansi pun berubah.
Saya ceritakan ya.
Sebelum saya cerita, coba baca halaman pertama dari web kami: Handayani
Saat ini pemilik bisnis, sangat suka dengan bidang-bidang yang terkait marketing/sales ataupun operasional bisnis mereka.
Mereka agak-agak kurang tertarik dengan yang berkaitan dengan pencatatan transaksi, membukukan transaksi atau filing.
Kalau ujungnya hanya laporan keuangan, tidaklah menarik bagi mereka.
Tetapi bagaimana kalau ujungnya adalah analisa yang menarik untuk dicoba dalam strategi kedepan?
Nah, maka handayani hadir disini untuk membantu para pelaku bisnis yang ingin mendapatkan analisa tersebut.
Tertarik untuk mencobanya?
Hubungi kami di nomor 0815 8690 2500 (atau whatsapp juga bisa) untuk informasi terkait jasa ini.
Salam,
Daru
Sebagai penyedia jasa akuntansi dan pembukuan, kami ingin berbagi mengenai kemudahan yang akan Anda dapatkan dalam mengolah laporan keuangan Anda. Tertarik bergabung dengan kami sebagai tim accounting yang akan membantu pelaku bisnis? kirim CV Anda ke kami melalui hrd@sunartha.co.id (sebagai induk perusahaan kami).